Statistika adalah salah satu alat utama dalam ilmu pengetahuan modern yang membantu kita memahami data dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang kita miliki. Dalam statistika, terdapat dua pendekatan utama yang digunakan untuk menganalisis data yaitu: statistika parametrik dan statistika non-parametrik. keduanya memiliki karakteristik,metode dan aplikasi yang berbeda. Pada artikel kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai kedua statistika tersebut
Statistika parametrik didasarkan pada asumsi tertentu tentang distribusi data. Pendekatan ini sering kali memerlukan perkiraan parameter dari populasi, seperti mean,variance atau distribusi data yang terkait pada distribusi tertentu seperti distribusi normal,binomial atau distribusi lainnya.
Salah satu asusmi utama statistika parametrik adalah bahwa distribusi data yang diamati diketahui atau dapat diidentifikasi sebagai bagian dari distribusi tertentu, seperti distribusi normal, binomial, dll.
Statistika parametrik memerlukan estimasi parameter dari populasi, seperti mean atau variance. Asumsi ini memungkinkan kita untuk menggunakan sampel data untuk mengestimasi parameter-parameter ini dan kemudian membuat inferensi tentang populasi secara keseluruhan.
Metode parametrik sering dipilih ketika data memiliki struktur yang jelas, seperti hubungan antar variabel yang terdefinisi dengan baik atau pola yang dapat diidentifikasi. Contohnya, regresi linear yang mengevaluasi hubungan antar variabel-variabel.
Metode parametrik sering dipilih ketika data memiliki struktur yang jelas, seperti hubungan antar variabel yang terdefinisi dengan baik atau pola yang dapat diidentifikasi. Contohnya, regresi linear yang mengevaluasi hubungan antar variabel-variabel.
Lebih efisien secara komputasional, terutama ketika ukuran sampel besar.
Dapat melakukan inferensi yang lebih kuat dan spesifik tentang populasi berdasarkan sampel yang diambil
Analisis parametrik sangat rentan terhadap ketidaksesuaian asumsi. Jika data tidak mematuhi asumsi, hasilnya bisa menjadi bias atau tidak akurat.
Tidak semua jenis data dapat dimodelkan dengan baik menggunakan pendekatan parametrik. Data yang tidak terdistribusi normal atau memiliki kompleksitas tertentu mungkin tidak cocok untuk analisis parametrik
Uji T-Student Digunakan untuk menguji perbedaan antara rata-rata dua sampel yang independen. Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata IQ antara dua kelompok siswa yang berbeda.
Analisis Varians (ANOVA) Digunakan untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok. Contoh: Seorang ahli biologi membandingkan rata-rata tinggi tumbuhan di tiga lingkungan yang berbeda.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai Statistika Non-Parametrik
Statistika non-parametrik, di sisi lain, tidak bergantung pada asumsi tertentu tentang distribusi data. Pendekatan ini lebih fleksibel dan digunakan ketika data tidak memenuhi syarat asumsi parametrik atau saat informasi tentang populasi sangat terbatas. Metode non-parametrik sering dianggap lebih aman karena kurangnya asumsi yang ketat.
Statistika non-parametrik tidak mensyaratkan distribusi data tertentu. Ini membuatnya lebih cocok untuk digunakan dalam situasi di mana sifat distribusi data tidak diketahui atau tidak mengikuti distribusi tertentu seperti distribusi normal atau distribusi lainnya.
Metode non-parametrik sering digunakan pada data yang tidak memenuhi syarat untuk analisis parametrik, seperti data yang terdistribusi secara asimetris (skewed), memiliki outlier yang signifikan, atau ukuran sampel yang kecil.
Metode non-parametrik sering lebih robust terhadap data yang tidak mengikuti distribusi tertentu atau memiliki karakteristik khusus seperti outlier.
Cocok digunakan saat data yang tersedia memiliki ukuran sampel yang terbatas
Tidak memiliki asumsi distribusi tertentu membuatnya lebih "aman" untuk digunakan pada beragam jenis data.
Di situasi di mana asumsi-asumsi parametrik terpenuhi, metode non-parametrik mungkin kurang presisi daripada metode parametrik.
Metode non-parametrik mungkin kurang kuat dalam pengujian hipotesis yang sangat spesifik atau dalam melakukan estimasi parameter tertentu.
Uji Mann-Whitney Digunakan untuk membandingkan median dari dua kelompok data yang independen. Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan dalam tingkat kepuasan kerja antara dua departemen dalam sebuah perusahaan.
Uji Chi-SquareU Digunakan untuk menguji asosiasi antara dua variabel kategorikal. Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dan preferensi warna pada populasi tertentu.
Pilihan antara keduanya sering bergantung pada karakteristik data, tujuan analisis, dan kemampuan untuk memenuhi asumsi-asumsi yang diperlukan. Kombinasi dari keduanya juga dapat digunakan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang data.
Dalam praktiknya, pemilihan antara statistika parametrik dan non-parametrik adalah langkah yang penting dalam menganalisis data. Kedua pendekatan ini memiliki nilai dan batasan masing-masing, yang membuatnya menjadi instrumen yang berguna dalam mengeksplorasi informasi dari data yang beragam.