Kuesioner merupakan alat yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari responden. Terdapat dua jenis utama pertanyaan dalam kuesioner: pertnyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.Kedua jenis pertanyaan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing serta kegunaannya tergantung pada tujuan penelitian. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan terbuka dan tertutup dalam kuesioner, termasuk definisi, contoh, kelebihan, dan kekurangan masing-masing
Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban dengan kata-kata mereka sendiri tanpa batasan. Jawaban bisa sangat bervariasi karena responden dapat menjelaskan secara mendalam sesuai dengan pemikiran dan pengalaman mereka.
Contoh Pertanyaan Terbuka
"Apa pendapat Anda tentang layanan pelanggan di toko ini?"
"Ceritakan pengalaman Anda saat menggunakan produk kami."
"Apa saja saran Anda untuk perbaikan pelayanan kami?"
Mendapatkan informasi yang mendalam: Responden memberikan jawaban yang rinci dan kaya informasi.
Menggali ide-ide baru: Jawaban terbuka bisa memberikan wawasan yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh peneliti.
Menunjukkan pemahaman dan perasaan responden: Responden dapat mengungkapkan perasaan dan pandangan mereka secara bebas.
Memerlukan waktu dan usaha lebih: Mengumpulkan dan menganalisis jawaban terbuka membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan dengan pertanyaan tertutup.
Kesulitan dalam analisi data: Jawaban yang beragam memerlukan teknik analisis kualitatif yang kompleks.
Risiko jawaban yang tidak relevan: Responden bisa memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan topik yang ditanyakan.
Pertanyaan tertutup adalah jenis pertanyaan yang menyediakan pilihan jawaban yang sudah ditentukan sebelumnya. Responden hanya perlu memilih jawaban yang paling sesuai dengan pendapat mereka.
Contoh Pertanyaan Tertutup
"Bagaimana penilaian Anda terhadap layanan pelanggan di toko ini? (Baik, Cukup, Buruk)"
"Apakah Anda akan merekomendasikan produk kami kepada orang lain? (Ya, Tidak)"
"Berapa kali Anda mengunjungi toko kami dalam sebulan terakhir? (1-2 kali, 3-4 kali, >4 kali)"
Mudah dianalisis: Jawaban dapat dengan mudah dikodekan dan dianalisis menggunakan metode statistik.
Menghemat waktu: Responden dapat menjawab lebih cepat karena pilihan jawaban sudah disediakan.
Konsistensi jawaban: Mengurangi risiko jawaban yang tidak relevan karena pilihan sudah ditentukan.
Informasi yang terbatas: Tidak memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang rinci.
Keterbatasan pilihan: Responden mungkin tidak menemukan pilihan jawaban yang benar-benar sesuai dengan pendapat mereka.
Tidak menggali perasaan atau alasan mendalam: Tidak memberikan ruang bagi responden untuk mengungkapkan pemikiran atau alasan mereka secara detail.
Pemilihan antara pertanyaan terbuka dan tertutup tergantung pada tujuan penelitian dan jenis informasi yang ingin dikumpulkan. Beberapa panduan umum dalam memilih jenis pertanyaan adalah:
Pertanyaan Terbuka: Digunakan ketika peneliti membutuhkan wawasan yang mendalam, ingin menggali ide-ide baru, atau memahami pemikiran dan perasaan responden secara rinci.
Pertanyaan Tertutup Cocok untuk survei dengan banyak responden, ketika peneliti membutuhkan data yang mudah dianalisis, atau ketika ingin mendapatkan jawaban yang cepat dan konsisten.
Seringkali, kombinasi dari kedua jenis pertanyaan ini digunakan dalam kuesioner untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif. Misalnya, peneliti dapat memulai dengan pertanyaan tertutup untuk mendapatkan data kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci dari responden.
Contoh Kombinasi:
Pertanyaan Tertutup: "Apakah Anda puas dengan layanan kami? (Ya, Tidak)
Pertanyaan Terbuka: "Jika tidak, tolong jelaskan alasan ketidakpuasan Anda."
Pertanyaan terbuka dan tertutup masing-masing memiliki peran penting dalam pengumpulan data melalui kuesioner. Pemilihan jenis pertanyaan yang tepat bergantung pada tujuan penelitian, jenis informasi yang diinginkan, dan metode analisis yang akan digunakan. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, peneliti dapat merancang kuesioner yang efektif dan efisien untuk mendapatkan data yang berkualitas.